TUGAS
MANDIRI
“Data Link Layer dalam
Jaringan Komputer & Internet ”
Mata Kuliah: Jaringan Komputer dan
Internet
NAMA MAHASISWA : MUHAMAD FAJRI MAULANA M I
NIM : 113410027
KODE KELAS : 121-IS003-M3
DOSEN : HERYENZUS , S.Kom.
STMIK
PUTERA BATAM
TAHUN
2012
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penyusunan tugas ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan
sebagai tugas mandiri mata kuliah Jaringan
Komputer dan Internet dengan judul “Data
Link Layer dalam Jaringan Komputer & Internet” dalam menempuh pendidikan perkuliahan di
STMIK Putera Batam.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Heryenzus S.Kom. selaku dosen mata kuliah Jaringan
Komputer dan Internet yang telah
membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas mandiri ini.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data
dalam tugas mandiri ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Demikian tugas
ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Batam, 7 Desember 2012
Penyusun
Muhamad Fajri Maulana M I
NIM. 113410027
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
------------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I. PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------- 1
1.1.Latar Belakang--------------------------------------------------------- 1
1.2.Rumusan Masalah------------------------------------------------------ 1
1.3.Tujuan------------------------------------------------------------------ 2
1.4.Manfaat----------------------------------------------------------------- 2
BAB II. LANDASAN TEORI---------------------------------------------------------- 3
2.1. Pengantar Jaringan Komputer----------------------------------------- 3
2.2. Pengertian Jaringan Komputer ---------------------------------------- 7
BAB III.DATA LINK LAYER ------------------------------------------------------- 8
3.1. Data Link layer – OSI Layer series----------------------------------- 12
3.2. Pembahasan ---------------------------------------------------------- 14
3.3. Sample --------------------------------------------------------------- 19
BAB IV PENUTUP---------------------------------------------------------------------- 22
BAB V KESIMPULAN----------------------------------------------------------------- 22
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------- 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang berbasis
komputerisasi menuntut manusia untuk lebih mendalami
ilmu teknologi dan informasi salah satu bentuk fisik nyata adalah
mendalami tentang ilmu komputerisasi tentang pengolahan data, aplikasi program sampai membuat program itu sendiri.
Di Indonesia untuk saat ini komputer di
kenalkan mulai tingkat sekolah dasar yang memulai mengenal perangkat software dan
hardware dari elemen – elemen komputer
serta menjadi user untuk sebuah system operasi, untuk
SMP dan SMA pengenalan komputer lebih mendalam
dalam menjalankan sebuah sistem aplikasi ini
seperti pendalaman program untuk drawing dan program office
yang menunjang untuk di dunia kerja.
Pada tingkatan universitas pendalaman ilmu
teknologi dan informasi ini menjadi bidang ilmu wajib
pada seluruh konsentrasi program studi baik Teknik ,Fisip , kesehatan ,
Pendidikan , hukum , bahkan yang lebih spesifikasi di
buka program informasi dan teknologi.untuk tahun terakhir ini bidang ini
menjadi penentu dapat di katakanya suatu Negara maju jika
dalam pemanfaatan ilmu ini merata pada setiap
penduduknya.
Dalam hal ini kami gambarkan bidang engine
atau Teknik Mesin dimana pada saat ini
semua aplikasinya di tunjang dengan komputerisasi mulai mendesign,mengontrol
sistem mekanik sampai mendeteksi kerusakan sistem
mobil yang bersistem Ototronik perpaduan sistem
dua disiplin ilmu ini disebut juga mekatronika.
1.2.Rumusan Masalah
Selama ini para enginer mengandalkan
bantuan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaanya
untuk kasus-kasus yang berkaitan dengan komputer
dan jaringanya, sehingga lambat
untuk terselesaikan .hal ini membuat pengolah rancangan
pendidikan memberikan materi tersebut pada jurusan teknik mesin supaya mereka
cepat menangani problemnya ketika terjadi sebuah permasalahan.
Pada tahun terakhir ini perkembangan
transformasi data sangat cepat sekali sehingga
menuntut para pemakai komputer untuk memperdalam
jaringan komputer agar bisa bertukar informasi lebih
cepat antara data dalam satu komputer
ke komputer
lain.
Adapun sub bab yang di pelajari dalam
jaringan komputer antara lain:
1.
LAN
2.
WAN
3.
Protokol
4.
Physical layer
5.
Data link Layer
6.
Network Layer
7.
Transport Layer
8.
Sesion Layer
9.
Presentatioan layer
10.
Application Layer
1.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yakni untuk
mengukur kemampuan kami dalam memahami
pengetahuan tentang jaringan komputer khusunya pada data
link layer serta menjelaskannya ke orang lain pemahaman yang kami dapatkan.
1.4.Manfaat
Setelah kami menulis makalah ini kami
lebih mengerti tentang jaringan komputer khususnya pada
data link layer dan kami akan berusaha untuk
mepraktekan ilmu yang telah kami dapat untuk kami praktekan di
kemudian hari dalam mengatasi kasus – kasus yang
berhubungan dengan hal yang kami tulis yaitu data link komputer.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengantar
Jaringan Komputer
A. Sejarah Jaringan Komputer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat
berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan
dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah
Agar dapat mencapai tujuannya, setiap
bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).
Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing
memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan
terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang
sederhana.: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi
jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya
Sejarah
ini model Distributed Processing
Sejarah
jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang
digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium
Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard
Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah
perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa
proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan kaidah antrian.
Kemudian
ditahun 1950-an
ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah
komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk
itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System). Maka
untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung
secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam
suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat
perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya
berkembang sendiri-sendiri.
Departemen
Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga
membentuk jaringan organik pada tahun 1969. Program riset ini
dikenal dengan nama ARPANET.
Pada tahun 1970, sudah lebih dari
10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa
saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan Dan pada tahun 1970 itu juga setelah
beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai
terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed
Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan
sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal
yang tersambung secara seri disetiap host computer. Dalam proses
distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi,
karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer
wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil
menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun
yang lalu untuk ARPANET.
Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi
populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer
ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika
Serikat.[5]
Komputer University College
di London
merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota
jaringan Arpanet Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer
yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah
gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International
Network (Internet).
Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu
Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal
Signals and Radar Establishment di Malvern.
Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang
bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan
newsgroups pertama yang
diberi nama USENET (User Network) pada
tahun 1979. Tahun 1981, France
Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama,
di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.
Seiring
dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah
protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu,
pada tahun 1982
dibentuk sebuah Transmission Control Protocol
(TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet
Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah
jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network
(EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat
elektronik dan newsgroup USENET.
Untuk
menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name
system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang
ada sudah melebihi 1000
komputer lebih. Pada 1987,
jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.
Jaringan
komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang
berkebangsaan Finlandia
menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal
dengan IRC yang
memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara
langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun
kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak
kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah
jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah
programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu
dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World
Wide Web.
Komputer yang
saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun
1992. Dan pada tahun
yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah
tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk
pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail
muncul di situs. Pada tahun yang sama Yahoo!
didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.
2.2. Pengertian Jaringan Komputer
A . Jaringan computer
Jaringan Komputer : Pengertian Jaringan
Komputer
Pengertian dari
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain
pendukung komputer yang saling terhubung dalam
suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan
pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan
perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun
perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node.
Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan
jutaan node.
Jaringan Komputer
adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras
seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa
diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai
lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
B.
Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dalam
membangun jaringan komputer, yaitu :
- Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh
program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang
yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh
dari pemakai.
·
Media
Komunikasi
Jaringan komputer
memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference
maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
- Integrasi Data
Jaringan komputer
dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data
tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan
ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang
terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi
setiap saat.
- Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan
peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap
pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah
komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan
secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat
harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap
serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
- Keamanan Data
Sistem Jaringan
Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan
pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap
harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
- Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian
sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan
kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu
terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung
diketahui oleh setiap pemakai.
C. Protokol, Aturan Komunikasi Data
Protokol,
atau istilah dalam bahasa Inggrisnya protocol adalah suatu set aturan yang
membahas pengaturan-pengaturan khususnya dalam hal komunikasi data.
Dapat juga
dijabarkan lebih jauh bahwa protokol atau communications protocol
adalah deskripsi formal dari format digital dan aturan untuk pertukaran
informasi / pesan dalam sistem komputer dan juga telekomunikasi.
Dalam sebagian protokol juga termasuk persinyalan (signaling),
autentikasi (authentication) dan kemampuan deteksi dan
koreksi kesalahan (error detection and corretion). Sebuah protokol
yang digunakan dalam transmisi data mendeskripsikan sintaks, semantik
dan sinkronisasi komunikasi dan dapat diimplementasikan di hardware,
software maupun keduanya.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat mengumpamakan protokol sebagai aturan dalam
kehidupan yang mengatur beberapa hal. Misalnya bagaimana cara kita berkirim
surat resmi. Dalam hal mengirim surat resmi pasti ada aturan baku yang
diterapkan oleh setiap penulis maupun penerima surat resmi entah itu
perusahaan, organisasi, maupun perorangan. Ada bagian-bagian khusus dalam surat
resmi seperti kop surat, pesan yang disampaikan dsb. Protokol pun mendefinisikan
hal serupa dalam komunikasi, namun yang dibahas lebih ke arah komunikasi data.
Setiap data yang mengalir melalui service tertentu ada aturannya. Misal
bagaimana pesan itu dikirim dan diterima. Apa header yang ada dalam data?
Bagaimana menangani data tersebut dsb.
Beberapa protokol yang digunakan
dalam transmisi data ialah:
HTTP, FTP, SMTP, NTP,
SMPP, DHCP, SNMP, Telnet, Netconf, SIP, NNTP, SSI, DNS, Gopher, NFS
dan masih banyak lagi lainnya. Beberapa aturan tersebut juga dijelaskan dalam
model referensi OSI (OSI Reference Model) yang merupakan
standard jaringan. Untuk deskripsi masing-masing protokol serta OSI Reference
Model akan dijelaskan dalam artikel lainnya.
BAB III
Data Link Layer – OSI Layer Series
3.1 Data Link Layer – OSI Layer Series
A. Data Link Layer
Data Link Layer adalah salah satu
layer dalam OSI Layer model. Layer ini termasuk ke dalam kategori lower
layer dan secara keseluruhan berada di urutan kedua model OSI. Layer ini
berada di bawah Network Layer dan di atas Physical layer.
Secara umum layer ini mengonversikan data
dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik layer ini memiliki beberapa
fungsi, yakni:
- Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.
- Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.
- Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke Network layer.
- Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan melintasi Physical layer.
- Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi sinyal eror dalam media jaringan.
- Logical Link Control: koreksi eror dan flow control, mengelola link control dan menetapkan SAP-SAP
- 802.1 OSI Model
- 802.2 Logical Link Control
- Media Access Control: berkomunikasi dengna card adapter, mengontrol tipe media yang digunakan
- 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
- 802.4 Token Bus (ARCnet)
- 802.5 Token Ring
- 802.12 Deman Priority
- IEEE 802
- IEEE 802.2
- ISO 2110
- ISDN
B. Pengenalan 7 Lapis OSI Layer
Open System interconnection (OSI)
Layer adalah suatu standard yang umum digunakan dalam jaringan dewasa ini.
Model OSI Layer menjelaskan bagaimana informasi bergerak dari satu komputer ke
komputer lain melintasi media jaringan.
OSI Layer
terdiri dari 7 layer (lapisan) konseptual. Masing-masing layer adalah suatu
“kelompok” tugas yang lebih kecil dari skema besar. Pembagian ini tentu saja
menyebabkan pembagian kerja yang lebih jelas dan juga lebih praktis sehingga
setiap instrumen dapat dengan mudah dikelola.
Pembagian
ketujuh layer tersebut dilihat dari aliran data saat pengiriman dan penerimaan
data.
ð Tujuh
layer tersebut adalah:
- Physical
- Data Link
- Network
- Transport
- Session
- Presentation
- Application
ð Secara
garis besar, OSI Layer terbagi menjadi dua kategori atau kelompok, yaitu:
- Upper layer
- Lower layer
Upper
layer (layer lebih tinggi) merupakan layer OSI yang berhubungan dengan
lingkungan aplikasi. Semakin tinggi, layer ini semakin dekat berinteraksi
dengan user.
Lower
layer (layer lebih rendah)_ merupakan layer OSI yang menangani isu
transportasi data. Layer-layer ini lebih dekat ke arah mesin, terutama Physical
Layer yang langsung menangani media fisik jaringan, misal kabel, dan
bertanggung jawab terhadap penempatan informasi dalam media.
Penjelasan lebih lengkap untuk
masing-masing layer dapat ditemukan berikut:
3.2. PEMBAHASAN
A. Application Layer – OSI Layer series
Application
Layer adalah salah satu layer dalam OSI Layer model. Layer ini
termasuk ke dalam kategori upper layer atau layer yang
berinteraksi dekat dengan pengguna. Secara urutan, layer ini adalah layer yang
berada di urutan paling atas, di atas Presentation Layer.
Secara umum
layer ini menangani user interface. Lebih spesifik, fungsi-fungsi yang
ditangani layer ini adalah:
- Sebagai layer yang digunakan aplikasi, terutama yang dirancang untuk berjalan di atas jaringan.
- Membuka peluang akses ke layanan jaringan yang mendukung aplikasi
- Merepresentasikan layanan yang secara langsung mendukung applikasi user
- Menangani akses jaringan, pengontrolan alur, dan recovery error
Beberapa protokol yang menggunakan layer ini adalah:
- DNS (Domain Name Service)
- FTP (File Transfer protocol)
- TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
- BOOTP (BOOTstrap Protocol)
- SNMP (Simple Network Management Protocol)
- RLOGIN
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
- MIME
- NFS (Netfork File System)
- FINGER
- TELNET
B. Presentation layer – OSI Layer Series
Presentation
Layer adalah salah satu layer dalam model OSI Layer. Layer ini adalah layer
keenam atau layer yang berada di bawah application layer dan di
atas Session Layer. Presentation layer
termasuk ke dalam upper layer yang berada di lingkungan aplikasi.
Secara umum
layer ini melakukan pengubahan data yang dibutuhkan antara aplikasi dan
jaringan. Beberapa fungsi yang lebih spesifik terkait layer ini adalah:
- Mentranslasi informasi aplikasi ke format jaringan, begitu juga sebaliknya
- Format berbeda dari beragam sumber dibuat ke format umumd an seragam yang dapat dipahami oleh OSI model
- Bertanggung jawab atas konversi protokol, konversi karakter, enkripsi dan dekripsi data, perluasan perinbtah grafis, kompresi data
- Mengatur standar untuk sistem berbeda agar bisa berkomunikasi tanpa-kelim untuk multi stack protocol
- Tidak selalu diimplementasikan dalam protokol jaringan
C. Session Layer – OSI Layer Series
Session Layer
adalah salah satu layer dalam model OSI Layer. Layer ini adalah layer
kelima atau layer yang berada di bawah presentation layer dan
di atas transport layer. Session layer termasuk ke dalam
upper layer yang berada di lingkungan aplikasi.
Secara umum
layer ini berhubungan dengan sesi / koneksi yang sedang atau akan terjadi
antara client dan server. Beberapa fungsi yang spesifik terkait layer ini
adalah:
- Memulai, merawat, dan mengakhiri sesi komunikasi jaringan
- Bertanggung jawab dalam pengenalan nama / identifikasi sehingga hanya bagian tertentu yang dapat berpartisipasi dalam sesi.
- Memberikan layanan sinkronisasi dengan merancang checkpoint dalam arus data. Jika sesi rusak, data setelah checkpoint yang perlu ditransmisikan.
- Mengatur siapa yang dapat mentransmisikan data pada suatu waktu tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
- Melakukan connect dan re-connect jika terdapat pesan interupsi; identifikasi nama dan sesi, serta meregister nama dalam informasi history.
Beberapa protokol yang menggunakan layer ini adalah:
- NetBIOS
- Names Pipes
- Mail Slots
- RPC
D. Transport Layer – OSI Layer Series
Transport Layer
adalah salah satu layer dalam OSI Layer model. Layer ini berada
di bawah Session Layer dan di
atas Network Layer. Layer ini
termasuk ke dalam kelompok Lower Layer atau kelompok layer
yang lebih dekat ke mesin.
Secara umum
layer ini menangani paket, flow control dan penanganan error saat transmisi
data. Beberapa fungsi spesifik yang dilakukan layer ini adalah:
- Koneksi tambahan yang berperan di bawah session-layer
- Mengelola flow control data / penanganan aliran data di antara bagian-bagian jaringan
- Membagi arus data menjadi potongan-potongan yang lebih kecil (disebut paket data) dan melakukan reassembly (penataan ulang) paket data jika menerima data. Analogi seperti gerbong-gerbong di dalam rangkaian kereta api.
- Melakukan pengecekan error guna menjamin penghantaran data yang bebas error, baik hilang maupun tergandakan.
- Memberikan kapabilitas “acknowledgement” atas transmisi yang sukses; meminta ulang jika beberapa paket mendarat dengan cacat.
Beberapa protokol yang menggunakan layer ini adalah:
- TCP
- ARP
- RARP
- SPX
- NWLink
- NetBIOS
- NetBEUI
- ATP
E. Network Layer – OSI Layer Series
Network
Layer adalah salah satu layer dalam OSI Layer model. Layer ini
termasuk ke dalam kategori lower layer. Layer ini berada di
urutan ke 3 dan berada di bawah layer Transport serta di atas Data Link layer.
Secara umum
layer ini berfungsi sebagai pengalamatan dan routing. Beberapa fungsi spesifik
dari layer ini adalah:
- Menerjemahkan alamat / address logikal di jaringan beserta nama ke bentuk address fisik. Dengan kata lain menerjemahkan nama komputer menjadi MAC address.
- Bertanggun jawab untuk addressing, menetapkan rute pengiriman, penanganan permasalahan jaringan seperti: packet switching, data congestion, dan routing
- Jika router tidak dapat mengirimkan frame data dalam ukuran yang dikirim kode sumber, network layer menanganinya dengan memecah data ke dalam unit yang lebih kecil.
- Pada mesin penerima, network layer akan memadukan ulang data yang dipecah sebelumnya.
Beberapa protokol yang menggunakan layer ini adalah:
- IP
- ARP
- RARP
- ICMP
- RIP
- OSFP
- IGMP
- IPX
- NWLink
- NetBEUI
- OSI
- DDP
- DECnet
F. Physical Layer – OSI Layer Series
Physical Layer
adalah salah satu layer dalam OSI Layer model. Layer ini
termasuk ke dalam kategori lower layer serta layer yang berada
di tingkat paling dasar (urutan pertama). Layer ini berada di bawah Data Link Layer.
Secara umum
layer ini bertugas langsung menangani hardware, dan raw bit stream. Secara
spesifik beberapa fungsi yang ditangani layer ini adalah:
- Mentransmisi arus bit melintasi media kabel
- Menetapkan tipe kabel, card, dan aspek fisik lainnya
- Menangani pemasangan NIC ke hardware dan bagaimana kabel dipasangkan ke NIC
- Menetapkan teknik mentransfer arus bit ke kabel.
Beberapa protokol yang menggunakan layer ini adalah:
- IEEE 802
- IEEE 802.2
- ISO 2110
- ISDN
3.3. SAMPLE
è 7 Layer Protokol pada CDMA2000 1xEV
Jaringan CDMA2000 1xEV adalah evolusi dari
jaringan CDMA2000. Ini adalah salah satu jaringan yang dipakai dalam komunikasi
seluler / mobile broadband. Untuk memakai jaringan ini, atau migrasi dari
jaringan CDMA harus diperhatikan dalam aspek kompatibilitas BTS. BTS
bertanggung jawab dalam alokasi resources, daya, dan Walsh code untuk pemakaian
subscriber. Selain itu BTS juga memiliki peralatan fisik radio yang digunakan
untuk mengirim dan menerima sinyal. BTS mengendalikan antar muka antara sistem
jaringan dengan subscriber dan beberapa aspek lainnya yang sering dikaitkan
secara langsung pada performansi jaringan.
Untuk interkoneksi komputer pada
jaringan Internet kita mengenal adanya OSI layer. Sedikit menyegarkan
pikiran, OSI layer terdiri dari 7 layer, yakni: Physical, Data Link, Network, Transport, Session, Presentation, dan Application. Ketujuh
layer ini mendeskripsikan dan membagi jaringan ke dalam komponen-komponen kecil
yang dapat mudah dikelola dan dikembangkan. Begitu pula dengan EVDO (CDMA2000
1xEV), jaringan ini membagi utilitas menjadi 7 layer. Kita sebut saja protokol layer 1xEV. Berikut
adalah penjelasan masing-masing protokol dari layer paling bawah:
a.
Physical layer
Layer ini
adalah layer paling bawah yang berhubungan langsung dengan hardware dan
perangkat pengguna. Satu-satunya protokol pada layer ini adalah: Physical
Layer Protocol. Tugas layer ini adalah menghantarkan data dari node
ke node lain (bisa dari BTS ke Mobile Equipment, ataupun sebaliknya).
Layer ini menyediakan struktur channel, frekuensi, daya keluaran, modulasi
dan spesifikasi encoding. Secara konsep, layer ini mirip dengan layer Physical pada OSI layer.
MAC Layer
Hampir sama dengan layer data link pada
OSI layer model. MAC Layer atau Medium Access Control Layer adalah layer yang
mengatur atau mendefinisikan prosedur yang digunakan untuk transmisi atau
penerimaan data melalui layer fisik. Protokol yang ada di lapisan ini adalah: Control
Channel MAC Protocol; Forward Traffic Channel MAC Protocol; Access
Channel MAC Protocol; Reverse Traffic Channel MAC Protocol.
b. Security
Layer
Layer ini menyediakan dukungan keamanan
berupa autentikasi dan sistem enkripsi. Protokol yang termasuk dalam layer ini
adalah: Security Protocol; Key Exchange Protocol; Authentication
Protocol; Encryption Protocol.
c. Connection Layer
Layer ini
menyediakan layanan pembentukan hubungan air link dan maintenance.
Protokol yang termasuk dalam layer ini adalah: Airlink Management
Protocol; Initialization State Protocol; Idle State Protocol; Connected State
Protocol; Packet Consolidation Protocol; Route Update Protocol; Overhead
Message Protocol.
d. Session
Layer
Layer ini menyediakan fungsi negosiasi, konfigurasi dan
session state maintenance service. Secara garis besar layer ini memiliki fungsi
yang hampis sama dengan layer Session pada model OSI layer. Protokol yang
termasuk ke dalam kategori ini adalah:Session Management Protocol; Address
Management Protocol; Session configuration Protocol.
e.
Stream Layer
Layer
ini menyediakan proses multiplexing pada aplikasi stream. Pada layer ini hanya
terdapat satu protokol yakni: Stream Protocol.
f. Application Layer
Layer ini menyediakan sistem yang berfungsi
untuk mengangkut informasi 1xEV (DEfault Signaling Application) dan juga
informasi data user (Default Packet Applicaiton). Protokol yang termasuk dalam
layer ini adalah: Default Signaling Application (SNP, SLP) ,
Default Packet Applicaiton (FCP, RLP, LUP)
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Data link layer merupakan layer OSI kedua
dengan dari 7 arsitektur OSI yang terdiri dari :
1. Pyisical
2. Data
link
3. Net work
4. Transport
5. Sesision
6. Presentastion
7. Aplication
Sedangkan fungsi dari data link layer
yaitu untuk mentransfer data ke :
1. Phisical
2. Network acces
3. Internet
4. Transport
5. Aplication
4.2. Saran
Setelah kami mempelajari data link layer kami dapat menyarankan:
1.Untuk menganalisa data yang kita
transfer berada pada layer mana
dan kemana kita akan mengirim
2.Untuk menghindari terjadinya tabrakan
data kita harus menggunakan fasilitas yang tersedia pada data link layer seperti:
- Framing
- Sistem penyandian data
- Dan metode penanganan kesalahan transmisi
Kita
juga bisa memanfaatkan sistem kendali
kesalahan seperti:
ð
Stop and wait ARQ
ð
Go Back
N ARQ
ð
Selektif Report ARQ
BAB V
KESIMPULAN
Data Link Layer adalah : Lapisan
kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan
yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses
oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi
data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah
wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen Local Area
Network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow
control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang
dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain
itu beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2
serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.
Lapisan Data-Link menawarkan
layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut
mungkin dapat dapat diandalkan atau tidak, beberapa protocol lapisan data-link
tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses
diterima, dan beberapa protocol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan
kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus
tersebut , fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus
diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya Protokol
Transmission Control Protokol (TCP) (Lapisan Transport).
DAFTAR PUSTAKA
5.
Maslan Andi Dan Wangdra Toni. 2012, Teori Praktek Dan Simulasi Jaringan Komputer
& Interne. Jakarta : Badouse
Media.